Mempersiapkan sejak dini karya instalasi Erik dm dalam kegiatan MTN: LAB RESIDENSI GORONTALO

MTN: LAB RESIDENSI GORONTALO, setelah mengikuti 2 minggu rangkain diskursus dengan berbagai seniman- seniman hebat yang ada di Indonesia seperti FX Harsno,Fitri dk ( taring padi),sudjud dartanto,heru hikayat, dan jumaldi alfi. Arianto atau nama panggung Erik dm. ini berhasil menyita perhatian masyarakat Gorontalo dengan jenis karya instalasi mix media, tema yang diangkatnya tidak jauh dari pengalaman pribadinya yaitu ritus yang ada di kajang yakni akkalomba yang di jadikan ide dasar dalam pembuatan karyanya.

Sebuah karya instalasi bertajuk “MEMPERSIAPKAN SEJAK DINI” berhasil menarik perhatian pengunjung dalam sebuah pameran seni budaya dengan tema SANGKUT PAUT, yang digelar di HARTDSIK STUDIO Kota Gorontalo Karya ini menghadirkan kembali suasana ritual akkalomba—sebuah tradisi masyarakat Adat Kajang yang diperuntukkan bagi anak yang mulai memasuki usia remaja sebagai bentuk peneguhan moral dan nasihat kehidupan dari orang tua.

Dalam adat Kajang, akkalomba merupakan momen penting yang menandai tanggung jawab baru seorang anak. Melalui ritual ini, orang tua memberikan pesan-pesan kehidupan yang harus dipatuhi, seperti menjaga diri, menghormati leluhur, menjunjung adat, serta menjalani hidup secara sederhana. Nilai-nilai inilah yang kemudian dituangkan dalam instalasi berbentuk ruang hening yang dibangun dengan material alami seperti tunas kelapa, tanah, daun kering, dan dupa.

Instalasi tersebut mengajak pengunjung merasakan pengalaman batin seorang anak Kajang yang di hantarkan dengan simbolisasi tunas kelapa yang menjadi bagian penting dari setiap prosesi acara kebudayaan yang ada disulawesi khsusunya. Di dalam ruang, suasana dibuat redup dan intim, dilengkapi cahaya yang menyorot dari dalam kendi. , dan tunas kelapa yang setengah menggantung ditengah ruang menciptakan atmosfer sakral yang membawa pengunjung seolah hadir dalam prosesi nyata.

Erik dm pembuat instalasi ini menjelaskan bahwa karya tersebut tidak hanya merepresentasikan sebuah tradisi, tetapi juga mengajak masyarakat luas untuk merenungkan kembali peran nasihat orang tua sebagai fondasi kehidupan. “Akkalomba mengajarkan kita tentang kesederhanaan, ketaatan, dan penghormatan terhadap adat. Nilai ini sangat relevan di tengah perubahan zaman yang semakin cepat,” pameran ini berlangsung mulai dari tanggal 25 november hingga 15 desember 2025 mendatang jika teman-teman ingin berkunjung silahkan hubungi @hartdiskstudio ujarnya.

Pengunjung yang datang mengaku terkesan dengan pendekatan artistik yang digunakan. Banyak yang menilai instalasi ini bukan sekadar karya visual, tetapi juga pengalaman emosional yang membuat mereka mengingat kembali pesan-pesan dari orang tua masing-masing.

Dengan mengangkat ritual akkalomba ke dalam ruang seni kontemporer, karya ini diharapkan dapat memperkenalkan kekayaan budaya masyarakat Adat Kajang kepada publik yang lebih luas, sekaligus mempertegas pentingnya melestarikan tradisi lisan dan nilai-nilai lokal sebagai warisan berharga bangsa.

Oleh: Arianto